Thursday, November 20, 2008

Stroberi, Si Manis Pencegah Kanker

Pada stroberi yang berwarna merah dan manis rasanya, terkandung zat-zat gizi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Buah ini mengandung vitamin, mineral, serta beberapa jenis senyawa fitokimia yang mampu menangkal kanker, menurunkan tekanan darah, serta mengurangi akibat yang disebabkan diabetes.
Bila Anda harus memilih satu jenis es krim, susu, atau yoghurt, rasa apa yang paling disukai? Hampir dapat dipastikan bahwa salah satu rasa kesukaan Anda adalah stroberi, selain vanila dan moka. Sayangnya rasa stroberi yang Anda nikmati tersebut umumnya berasal dari flavor (pencita rasa), bukan dari buah aslinya.
Dewasa ini teknologi pembuatan flavor sudah berkembang sangat pesat. Hampir semua cita rasa alam telah dapat dibuat sintetiknya secara kimiawi. Bagaimanapun, buah stroberi masih tentu,saja jauh lebih unggul.
Tanaman stroberi telah dikenal sejak zaman Romawi, tetapi berbeda dengan stroberi yang dikenal saat ini. Stroberi yang dibudidayakan sekarang merupakan stroberi modern dengan nama ilmiah Fragaria xananassa Duchesne, yang dalam bahasa Inggris lebih dikenal sebagai strawberry.
Negara penghasil stroberi terbesar di dunia adalah Amerika Serikat yang mencapai 245 persen dari total produksi dunia. Negara produsen, lain yang cukup potensial adalah Jepang, Meksiko, Polandia, Italia, dan New Zealand.
Di AS, stroberi terutama ditanam di negara bagian California dengan lugs areal mencapai 37,7 persen dari seluruh areal produksi stroberi AS. Negara bagian lain yang juga memproduksi stroberi adalah Florida, Oregon, Washington, Louisiana, Michigan, New York, Ohio, New Jersey, dan Arkansas. Beberapa kultivar stroberi yang banyak ditanam adalah Douglas, Pajaro, Chandler, dan Parker.
Indonesia Tidak Ketinggalan
Walaupun tidak sehebat di AS, stroberi juga sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Nenek moyang stroberi yang dibudidayakan di Indonesia berasal dari Amerika.
Pada pertengahan tahun 1990-an, tanaman buah ini mulai dikenal dan dikembangkan oleh petani Indonesia, khususnva oleh petani Rancabali Bandung, Jawa Barat. Stroberi tumbuh cukup baik di daerah ini kerena udaranya dingin menyerupai habitat aslinya. Jenis stroberi yang banyak ditanam penduduk adalah Fragaria nilgerrensis, yang oleh warga setempat lebih dikenal sebagai stroberi Nyoho.
Stroberi jenis lain yang juga mulai dibudidayakan adalah stroberi California (Frogariaversca), Holland, dan Ananassa (Fragaria ananassa). Menurut beberapa petani, kultivar-kultivar itu dapat dibedakan dari bentuk buahnya. Buah stroberi Nyoho dan Ananassa agak mengerucut (konikal), sementara California dan Holland agak membulat (globosa). Kesamaannya, petani dapat memanen buah stroberi tiga hingga empat kali seminggu.
Selain di daerah Jawa Barat, tanaman stroberi juga dapat dijumpai di Jawa Tengah, yaitu di sentra pertanian Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Jenis stroberi yang dibudidayakan yaitu jenis daun keriting dan tristar yang memang cocok ditanam di daerah ini. Budi daya stroberi juga sudah dilakukan di daerah Sukabumi, Cipanas, Lembang, Batu, dan Bedugul (Bali).
Warna buah yang masih mencolok dengan bentuk mungil serta rasa yang manis segar telah menempatkan stroberi sebagai tanaman buah yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Warna dan rasanya yang khas menyebabkan buah stroberi sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga usia lanjut. Buah stroberi banyak digunakan sebagai campuran es krim, yoghurt, susu bubuk, aneka kue, dan lain-lain.
Buah stroberi memiliki beberapa bentuk. Menurut penggolongan dari USDA ada delapan bentuk buah yang umum, yaitu oblate, globose,globose conic, conic, long coni necked, long wedge, dan shop wedge. Buah yang berbentuk oblate dan globose mempunyai ujung bulat, yang berbentuk bentuk conic memiliki ujung meruncing, sedangkan yang wedge memiliki ujung mendatar. Bentuk-bentuk tersebut ditentukan oleh sifat genetik.
Mineral dan Vitamin
Ciri dari buah stroberi adalah memiliki protein, lemak, dan karbohidrat yang rendah, yaitu masing-masing 0,8 g, 0,5 g, dan 8 g per 100 gram daging buah. Total energi dari 100 gram buah adalah 37 kkal. Kenyataan ini memungkinkan kita untuk mengonsumsi stroberi dalam jumlah banyak, tanpa khawatir akan terjadinya kenaikan bobot badan.
Mineral potensial yang ada di dalam 100 gram buah stroberi adalah 28 mg kalsium, 27 mg fosfor, 0,8 mg zat besi, 10 mg magnesium, 27 mg potassium, dan 0,7 mg selenium. Vitamin yang dapat diandalkan adalah 60 SI vitamin A, 60 mg vitamin C, 0,03 mg vitamin B1, serta 17,7 mcg asam folat. Kandungan lain, yakni air, sebanyak 89,9 g.
Kandungan vitamin C stroberi lebih tinggi dibandingkan buah jeruk atau orange. Vitamin C sangat bermanfaat sebagai pelawan infeksi dan pencegah kanker. Menurut American Cancer Society, makanan yang kaya akan vitamin C seperti stroberi, dapat menurunkan risiko kanker saluran pencernaan.

Manfaat Fitokimia bagi Kesehatan
Mengonsumsi bahan pangan berwarna hijau saja setiap hari tidaklah cukup. Menurut National Canter Institute, kita seharusnya mengonsumsi paling tidak satu clan masing-masing lima kelompok bahan pangan berwarna setiap harinya. Kelima kelompok warna tersebut adalah merah, putih, biru atau ungu, kuning, dan hijau.
Mengapa kita dianjurkan melakukan hat tersebut? Alasan yang mendasarinya, setiap warna menunjukkan jenis senyawa tertentu yang dominan pada suatu bahan pangan. Sesungguhnya di balik warna-warna tersebut terkandung senyawa fitokimia yang berbeda dengan manfaat yang sangat luar biasa bagi tubuh. Stroberi merupakan salah sate bahan pangan yang mewakili kelompok bahan pangan berwarna merah.
Sesuai dengan namanya, senyawa fitokimia merupakan senyawa spesifik yang terdapat pada jenis tanaman tertentu (fito= tanaman) dengan manfaat yang juga sangat spesifik. Menyadari pentingnya pecan senyawa fitokimia tersebut, beberapa upaya telah dilakukan oleh para ahli untuk mengekstrak atau mengisolasi senyawa fitokimia tertentu dari beberapa jenis tanaman.
Namun, upaya-upaya tersebut tidak selalu berhasil dengan baik. Dalam banyak kasus, suatu senyawa fitokimia hanya aktif dan bermanfaat jika berada dalam kondisi bersinergi dengan komponen lainnya pada bahan pangan tertentu. Upaya isolasi dan pemurnian menyebabkan, senyawa tersebut tercabut dan terpisah dari yang lainnya, sehingga khasiatnya menjadi menurun atau hilang sama sekali. Oleh karena itu, konsumsi pangan alami jauh lebih baik daripada yang telah dimurnikan.Beberapa senyawa fitokimia yang terdapat pada buah stroberi adalah:
1. AnthocyaninAnfhocyanin tergolong dalam komponen flavonoid. Senyawa ini merupakan pigmen pemberi warna merah pada stroberi. Anthocyanin memiliki efek dalam menurunkan tekanan darah serta melindungi terhadap masalah-masalah yang disebabkan oleh diabetes.

2. Ellagic AcidSelain zat gizi, stroberi juga mengandung senyawa fitokimia yang disebut etlagic
acid, yaitu suatu persenyawaan fenol yang berpotensi sebagai antikarsinogen dan antimutagen. Senyawa karsinogen yang memicu timbulnya kanker tersebar luas di lingkungan kita, baik yang berasal dari bahan pangan maupun nonpangan. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita membekali diri dengan banyak mengonsumsi bahan pangan yang mengandung senyawa antikarsinogen, seperti stroberi.
Ellagic acid merupakan persenyawaan fenolik alamiah yang ditemukan pada beberapa famili tanaman,`seperti Rosaceae, Fagaceae, Saxifragaceae, Cunomirutceae dan Myrotharnnaceae. Jenis tanaman dan famili Rosaceae yang banyak mengandung ellagic acid di antaranya stroberi dan apel. Pada stroberi, senyawa tersebut terdapat pada bagian biji, daun, dan daging buah. Kandungan ellagic acid dalam buah stroberi berkisar antara 0,43 - 4,64 mg per gram berat kering. Amerika Serikat merupakan negara yang paling getol meneliti khasiat ellagic acid karena penduduk merekalah yang paling banyak mengonsumsi stroberi di dunia.

3. Catechin, Quercetin dan KaempferolSelain ellagic acid, senyawa folifenol lain yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan adalah cateehin, quer-cetin, dan kaempferol.
Diketahui bahwa sifat antioksidatif dari senyawa fitokimia dalam stroberi dapat membantu dalam menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular, melalui mekanisme penghambatan oksidasi kolesterol-LDL (kolesterol jahat), menaikkan stabilitas plak, meningkatkan fungsi endotelial vaskuler, dan menurunkan tendensi terjadinya proses trombosis (penggumpalan darah) (Hannum, 2004).

Hasil penelitian pengukuran aktivitas antioksidan total terbadap beberapa jenis buah-buahan menempatkan stroberi pada urutan keempat setelah cranberi, apel, dan anggur merah, Aktivitas antioksidan stroberi masih lebih baik dibandingkan buah peach, lemon, dan pir (Hannum, 2004).

Hambat Pembiakan Sel Kanker
Aktivitas antiproliferatif diukur berdasarkan penghambatan terhadap proliferasi (pembiakan yang subur) sel kanker hati manusia secara in vitro. Berdasarkan hasil penelitian, pemberian ekstrak beberapa jenis kultivar stroberi (Earliglow, Annapolis, Evangeline, Allstar, sable, Sparkle, Jewel dan mesabi) secara signifikan menghambat proliferasi sel kanker tersebut. Kultivar Earligow menunjukkan aktivitas penghambatan tertinggi, sedangkan Annapolis menunjukkan penghambatan terendah (Meyers et al.,2003).
Hasil penelitian pengukuran aktivitas antiproliferatif terhadap beberapa jenis buah-buahan menempatkan stroberi pada urutan keempat setelah cranberi, lemon dan apel. Aktivitas antiproliferatif stroberi masih lebih baik dibandingkan buah anggur merah, pisang dan peach.
Sumber: Senior (20 September 2005)

No comments: