Thursday, November 20, 2008

Madu, Si Manis yang Manfaat

Madu tersusun atas beberapa senyawa gula seperti glukosa dan fruktosa serta sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, kalsium, natrium, klor, belerang, besi, dan fosfat. Madu juga mengandung vitamin B1, B2, C, B6 dan B3.
Menurut sumber kepustakaan, setiap 1.000 g madu bernilai 3.280 kalori. Nilai kalori 1 kg madu sama dengan 50 butir telur atau 5,575 l susu, atau 1,680 kg daging.
Manfaat madu yaitu:
* Mudah dicernaKarena molekul gula pada madu dapat berubah menjadi jenis gula lain (misalnya sukrosa menjadi glukosa), madu mudah dicerna oleh perut yang paling sensitif sekalipun, walau memiliki kandungan asam yang tinggi. Madu membantu ginjal dan usus untuk berfungsi lebih baik.
* Menambah tenagaJika dibandingkan dengan jumlah gula yang sama, kandungan kalori madu 40% lebih rendah. Walau memberi energi yang besar, madu tidak menambah berat badan. Kandungan gizi utama madu yang terdiri dari senyawa karbohidrat seperti gula fruktosa (41,0%), glukosa (35%), sukrosa (1,9%), dan dekstrin (1,5%) akan menambah asupan energi yang diperlukan
* Memperlancar fungsi otakJika dicampur dengan air hangat, madu dapat berdifusi ke dalam darah hanya berselang tujuh menit setelah dikonsumsi. Molekul gula bebas dalam madu membuat otak berfungsi lebih baik karena otak merupakan pengonsumsi gula terbesar.
* Membantu pembentukan darahMadu menyediakan banyak energi yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan sel darah. Lebih jauh lagi, ia membantu pembersihan darah. Madu berpengaruh positif dalam mengatur dan membantu peredaran darah. Madu juga berfungsi sebagai pelindung terhadap masalah pembuluh kapiler dan arteriosklerosis.
* Membunuh bakteriSifat madu yang membunuh bakteri disebut "efek inhibisi". Penelitian tentang madu menunjukkan bahwa sifat ini meningkat dua kali lipat bila madu diencerkan dengan air.
* Meningkatkan nafsu makan dan mengurangi rasa sakitDari hasil penelitian Y Widiodo (2001), peneliti di Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi Bogor ditemukan bahwa konsumsi madu secara rutin dapat mengurangi kepekaan terhadap rasa sakit, sekaligus memperbaiki nafsu makan balita.
Manfaat kesehatan pemberian madu yang terlihat dalam penelitian tersebut antara lain disebabkan oleh dua hal. Pertama, madu mengandung aneka zat gizi dan gula madu hanya mengandung energi/kalori. Kedua, madu juga mengandung senyawa yang bersifat antibiotik.
* Memenuhi kebutuhan proteinKadar protein dalam madu relatif kecil, sekitar 2,6%. Tapi kandungan asam aminonya cukup beragam, baik asam amino non esensial maupun esensial. Asam amino inilah yang memenuhi kebutuhan protein balita.
* Mengandung zat antibiotikDari penelitian Peter C. Molan (1992), peneliti di Departement of Biological Sciences, University of Waikoto, Hamilton, New Zealand dibuktikan bahwa madu mengandung antibiotik yang aktif melawan serangan berbagai patogen penyebab penyakit. Beberapa penyakit infeksi yang dapat "disembuhkan" dan dihambat dengan mengkonsumsi madu secara teratur, antara lain; batuk, demam, penyakit jantung, gangguan hati, paru-paru, penyakit yang dapat mengganggu fungsi mata, syaraf dan telinga plus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Uji keaslian madu :
* Mengocok madu dalam botol pengemasnya.Madu asli, biasanya setelah proses pengocokan akan mengeluarkan buih. Karenanya saat madu asli dalam botol, ia akan menekan tutup botol sehingga ketika tutup botol dibuka, maka akan terdengar suara letupan kecil.
* Meneteskan madu pada selembar kertas.Madu yang berkategori palsu biasanya akan lebih mudah diserap oleh kertas karena kadar air yang dikandungnya lebih tinggi dibanding madu asli.
* MencobaIntensitas rasa manis madu palsu terasa lebih "lengket" di lidah. Sebaliknya pada madu asli, selain rasa manis akan ditemukan pula rasa asam mengingat madu asli memiliki tingkat keasaman (pH) sekitar 3,4 - 6,1. Sumber: conectique.com

No comments: