Thursday, November 20, 2008

Manfaat Nanas untuk Kesehatan Nanas (Ananas comosus (L) Merr)

NANAS
yang kerap dikonsumsi sebagai buah segar dapat tumbuh dan berbuah di dataran tinggi hingga 1.000 meter dpl. Tanaman buah yang tidak menyukai air yang menggenang ini, kini ditanam luas di Indonesia.

Manfaat Nanas untuk Kesehatan
Nanas (Ananas comosus (L) Merr) yang kerap dikonsumsi sebagai buah segar dapat tumbuh dan berbuah di dataran tinggi hingga 1.000 meter dpl. Tanaman buah yang tidak menyukai air yang menggenang ini, kini ditanam luas di Indonesia. Sentra produksinya terdapat di beberapa daerah seperti Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
DI Jawa Barat, misalnya, buah tropis ini ada yang diberi nama nanas madu, yang berarti memiliki kualitas rasa manis setara madu sehingga menggugah selera kita mengonsumsinya lebih banyak.Hingga kini belum banyak masyarakat menyadari manfaat kesehatan di balik buah nanas yang lezat ini. Bahkan, tak jarang buah yang bersisik ini dituduh sebagai penyebab keputihan sehingga tak heran bila banyak perempuan ogah mengonsumsi buah yang satu ini. Padahal, riset terkini menunjukkan nanas sarat dengan antioksidan dan fitokimia yang berkhasiat mengatasi penuaan dini, wasir, kanker, serangan jantung, dan penghalau stres.
Sumber antioksidan
Sebagai salah satu famili Bromeliaceae, buah nanas mengandung vitamin C dan vitamin A (retinol) masing-masing sebesar 24,0 miligram dan 39 miligram dalam setiap 100 gram bahan (Tabel 1). Kedua vitamin sudah lama dikenal memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang mampu melindungi tubuh dari berbagai serangan penyakit, termasuk kanker, jantung koroner dan penuaan diri.
Aktivitas antioksidan yang diperankan vitamin C dan A mampu menghambat laju oksidasi molekuler target, yang pada gilirannya dapat menghentikan reaksi berantai pembentukan radikal bebas dalam tubuh yang diyakini sebagai dalang atau provokator berbagai penyakit.
Setiap hari sel-sel tubuh terkena kerusakan oksidatif. DNA yang menjadi pusat informasi genetika dapat menjadi contoh yang setiap hari mendapat tak kurang 10.000 pukulan oksidatif. Belum lagi molekul lain seperti lemak dan protein yang amat rentan terhadap kerusakan oksidatif.
Tubuh manusia amat rentan terhadap pengaruh radikal bebas yang bersumber dari sinar ultraviolet, asap bermotor, dan bahan pengawet makanan. Radikal bebas-suatu molekul atau atom yang amat tidak stabil karena memiliki satu atau lebih elektron tak berpasangan-berbahaya bagi kesehatan karena amat reaktif mencari pasangan elektronnya.
Jika radikal bebas sudah terbentuk dalam tubuh maka akan terjadi reaksi berantai dan menghasilkan radikal bebas baru yang akhirnya jumlahnya terus bertambah. Selanjutnya, akan menyerang sel-sel tubuh sehingga terjadilah berbagai penyakit.
Dalam keadaan normal, radikal bebas selain dibutuhkan tubuh untuk membunuh kuman, ia akan cepat dibuang. Tetapi sialnya, jika jumlahnya banyak dan bertemu dengan asam lemak tak jenuh, yang ada di membran sel, akan menyebabkan kerusakan oksidatif dan terjadilah proses penuaan dini dan berbagai penyakit ikutannya.
Hasil penelitian ilmiah menunjukkan kandungan senyawa fenolik-antara lain myricetin, quercitin, tyramine, dan ferulic acid-buah nanas mampu meredam reaksi berantai radikal bebas dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat menekan terjadinya penyakit kanker. Berbagai antioksidan alami ini diyakini amat ampuh menghentikan radikal bebas sehingga tak berkeliaran mencari asam lemak tak jenuh dalam sel.
Hal yang sama dilakukan vitamin antioksidan-asam askorbat dan betakarotenoid-yang dapat menstabilkan membran sel lensa (mata) dan mempertahankan konsentrasi glutation tereduksi. Dengan demikian, dapat mencegah reaksi oksidasi lipid pada membran sel lensa sehingga kita dapat terhindar dari katarak.
Bromelin yang secara alami ada dalam buah nanas diyakini dapat mempercepat penyembuhan luka operasi serta pembengkakan dan nyeri sendi. Bagi penderita wasir atau ambeien dianjurkan mengonsumsi buah nanas 4-5 kali setiap hari karena bromelinnya dapat menghentikan pendarahan dan serat yang dikandung dapat memperlancar buang air besar.
Mencegah stres
Wen dan Wrolstad dari Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan, Oregon State University (2002) melaporkan sari buah nanas memiliki kandungan serotonin sekitar 1,7 miligram-3,15 miligram/100 gram. Serotonin, selain berperan mencegah kanker juga dapat menghalau stres sebab secara filogenetik adalah suatu neurotransmitter primitif yang berperan dalam menghubungkan makanan dan otak.
Makanan yang rendah kandungan serotonin bila dikonsumsi dalam waktu lama dapat mempengaruhi kandungan serotonin dalam otak sehingga bisa memicu terjadinya stres. Yang jika terjadi pada seseorang dapat menimbulkan berbagai reaksi kimia, hormonal, dan enzimatik.
Muaranya akan meningkatkan denyut jantung dan irama pernapasan, mengirim lebih banyak darah ke otot rangka dan mengubah gula dan lemak menjadi energi. Jika situasi menekan lewat, tubuh akan kembali normal. Namun, bila stres berlangsung lama dan berlebihan bisa membahayakan sistem saraf.
Agar tubuh mampu menghadapi stres yang kerap menghadang dalam kehidupan kita, baik di kantor maupun urusan keluarga, maka kita berkewajiban memasok serotonin ke dalam tubuh. Dengan mengonsumsi buah nanas 200 gram setiap hari secara teratur selama beberapa minggu, tubuh memperoleh manfaat ganda.
Selain kecukupan harian vitamin C sekitar 60 miligram terpenuhi, tubuh yang sudah didakwa mengalami stres berat juga dapat normal kembali dan sekaligus dapat menurunkan kadar kolesterol darah sebesar 10 persen. Maka dengan lebih rajin mengonsumsi buah nanas, tubuh memiliki peluang untuk awet muda dan terhindar dari penyakit yang terkait dengan penuaan dini seperti stres, kanker, dan jantung koroner.
Posman Sibuea Peserta Program Doktor Ilmu Pangan UGM, Lektor Kepala Jurusan THP Unika Santo Thomas SU Medan

No comments: